Kamis, 19 Mei 2011

Revolusi Amerika

Terjadinya Revolusi di Amerika berawal dari terjadinya imigrasi orang-orang Inggris ke Amerika Utara.. Imigrasi orang2 Inggris ini disebabkan karena pada abad ke 17, di Inggris terjadi penindasan terhadap golongan yang tidak mau menganut agama "Anglican" yang merupakan agama resmi dari kerajaan inggris ajaran agama Anglican ini menyatakan bahwa "Raja Inggris sebagai Tuhan di bumi", golongan yang tidak mau menganut agama Anglican ini banyak yang keluar dari agama tersebut dan ingin kembali kepada agama Kristen Murni, golongan ini disebut golongan "Puritan".

Di Eropa tahun 1618-1648 berkecamuk perang agama 30 tahun yang meluas menjadi pertentangan antara negara-negara yang menganut agama Kristen Protestan dengan negara-negara yang menganut agama Katolik..

Di Perancis perang agama antara golongan protestan yang disebut kaum "Hugenot" melawan pemerintah Raja Perancis yang beragama Katolik, dan Raja menyatakan bahwa agama Katolik merupakan agama resmi negara.

Hal-hal inilah yang menyebabkan timbulnya perpindahan penduduk-penduduk Eropa ke Amerika Utara, mereka ingin bebas menentukan agamanya sendiri dan ingin melepaskan diri dari penindasan golongan Raja dan Bangsawan. hal inilah para Imigran di Amerika membangun sebuah monumen yaitu patung kebebasan di pintu gerbang masuk Pelabuhan New York.


Setelah bangsa Eropa menetap di Amerika Utara, mereka kemudian mendirikan koloni-koloni disana, yang paling banyakk mendirikan koloni adalah inggris.. kata kolonil sendiri berasal dari bahasa latin "colonia" yang artinya tanah, tanah pemukiman atau jajahan. Menurut catatan sejarah, sistem koloni sudah muncul pada zaman Yunani Kuno. dalam sejarah perkembangan koloni, politik kolonial modern mulai tumbuh semarakk sejak abad ke-16. Cikal bakal politik kolonial modern adalah berbagai penemuan besar yang dilakukan oleh pedagang bangsa Barat (Eropa). Mereka haus dengan nama Besar, Kejayaan dan Kekayaan. bangsa yang dapat disebut sebagai Kolonisator pertama adalah bangsa Portugis dan Spanyol. Pada abad ke-17 muncul bangsa Inggris, Perancis dan Belanda yang menguasai sebagian Amerika Utara, Hindia Barat, Hindia Muka (Daerah Asia Selatan) dan Hindia Timur (Hindia Belanda).


Pada tahun 1756-1763 Inggris berperang melawan Perancis yang terkenal dengan perang 7 tahun, berakhir dengan kemenangan Inggris atas Perancis sehingga sehingga berakibat untuk mengembangkan koloni-koloni di Amerika. Sikap koloni-koloni terhadap Inggris saat perang berlaangsung ialah mendukung Inggris sepenuhnya, baik secara ekonomi maupun militer.


Koloni-koloni yang didikrikan Inggris di Amerika Utara antara Lain ;

Virginia (1607)
Hampshire (1629)
Massachusetts (1629)
Maryland (1632)
Delaware (1632)
Connecticut (1662)
Rhode Island (1663)
Newyork (1664)
New Yersy (1664)
Pennsylvania (1681)
Nort Caroline (1729)
Georgia (1732)

Sedangkan Imigran Perancis menjelajah daerah Canada dan Misisipi. Koloni yang pertama adalah Virginia (Jamestown) terkenal dengan produk pertanian dan perkebunan tembakau. Tiap-tiap koloni menyusun peraturan sendiri-sendiri untuk kepentingan mereka, juga memilih pemimpin-pemimpin mereka dan dewan-dewan rakyat.


Dengan demikian asas-asas kebebasan kemerdekaan, persamaan dan sendi-sendi demokrasi berkembang dengan subur di Amereika Utara. Kaum koloni di Amerika Utara sangat memperhatikan pendidikan, Lembaga pendidikan yang telah tua adalah Harvard Collage dan Yale Collage. Setelah daerah koloni di Amerika Utara berkembang, Raja Inggris menghendaki agar hubungan jangan sampai terputus, untuk itu Raja Inggris mengangkat dan menempatkan seorang Gubernur ditiap-tiap daerah koloni dan mulai membuat peraturan-peraturan untuk kepentingan Kerajaan Inggris.


Perusahan dagang besar Inggris EIC mulai menguasai seluruh daerah koloni Inggris di Indian, sedangkan Hudson by Company didaerah Kanada dan Amerika Utara.


Koloni-koloni Amerika dibebani berbagai macam pajak oleh pemerintah Inggris, tetapi mereka tidak mempunyai perwakilan dalam parlemen Inggris sehingga mereka merasa diperlakukan sebagai tempat jajahan. Para koloni itu protes bahwa mereka tidak akan membayar pajak apabila mereka tidak mempunyai wakil dalam parlemen.


Adapun beban-beban tersebut yaitu :

1. UU Gula tahun 1764 => Pajak gula yang tinggi yang diimpor dari Kuba, Puerto Rico, Bahama.

2. UU Materai tahun 1765 => Rakyat membayar pajak surat kabar, almanak, dokumen


3. UU Keuangan tahun 1751 => Melarang mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri.


4. UU Perumahan Militer tahun 1765 => Daerah-daerah koloni harus menyiapkan tempat tinggal bagi pasukan Kerajaan Inggris.


Akibat dari beban ini, seluruh lapisan penduduk yang meliputi 13 negeri menentang segala bentuk Undang-Undang, dan pada tahun 1772 Samuel Adams di kota Boston berhasil membentuk komite yang bertujuan untuk menggelorakan dan menyatukan perjuangan koloni-koloni di Amerika dalam Menghadapi Inggris.


Pada suatu malam bulan Desember tahun 1773, sekelompok pejuang menyamar sebagai pekerja-pekerja suku Indian, kemudian mereka memasuki ketiga buah kapal Inggris yang sedang berlabuh di Boston dan membuang karung-karung teh muatan kapal itu kedalam laut dan sebagiannya di bakar dan memusnahkannya. Peristiwa ini menimbulkan kemarahan yang hebat bagi pemerintah dan parlemen Kerajaan Inggris dan segera mengeluarkan Undang-Undang parlemen yaitu :

1. Menutup pelabuhan Boston dan melarang adanya rapat.
2. Menangkap Samuel Adams sebagai pemimpin patriotic.

Ketika pasukan Inggris datang ke Kota Boston tahun 1775, terjadilah peristiwa berdarah antara Pasukan Inggris dan Pasukan Milis (sukarelawan kota Boston) dan inilah yang membakar dan mengobarkan perlawanan bersenjata diseluruh Koloni di Amerika.


Sementara itu sebagai realisasi terhadap Undang-Undang paksaan, wakil-wakil daerah koalisi menyelenggarakan kongres Continental I di kota Philadelpia yang menentang Undang-undang paksaan tersebut. Pada tahun 1775 diadakan kongres Continental ke II di Philadelpia yang dihadiri oleh Samuel Adams, Thomas Jefferson, Benyamin Franklin, Thomas Paine, George Washington.


Hasil keputusan kongres tersebut adalah :

1. Koloni-koloni akan mengankat senjata melawan Inggris.
2. Mengankat George Washington menjadi panglima besar pasukan Milisi.
3. Juli tahun 1776 wakil-wakil dari ke-13 Koloni di Amerika menandatangani Piagam Deklarasi Kemerdekaan Amerika, lepas dari segala ikatan kekuasaan kolonial Kerajaan Inggris.

Pada tanggal 4 Juli 1776 merupakn puncak gerakan politik Revolusi Amerika untuk merebut Kemerdekaan dan melepaskan diri dari belenggu kolonial, penindasan dan penghisapan Inggris terhadap daerah-daerah kolonial di Amerika Utara. dan pada tanggal ini pulalah di Deklarasikan Kemerdekaan Amerika Serikat yang terkenal dengan sebutan "Declaration of Independence" yang disusun oleh Thomas Jefferson. isi dari Deklarasi ini adalah "Kita memegang Kebenaran ini menjadi terang sendiri bahwa semua orang diciptakan setara bahwa mereka dikaruniai oleh penciptanya dengan hak tertentu yang tak dapat diambil, diantaranya adalah Kehidupan, Kebebasan, dan Pencarian Kebahagiaan".


Revolusi Amerika melahirkan kekuatan baru yaitu kekuatan demokrasi dan azas persamaan derajt yang secara mendalam telah merubah dan membentuk cara hidup baru di Amerika. Revolusi Amerika melahirkan sebuah konstitusi (UUD) dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia.


Pada tahun 1787, konstitusi AS disahkan diseluruh Negeri. Sejak pernyataan kemerdekaan 4 Juli 1776, peperangan semakin meluas hampir diseluruh daerah koloni yang meliputi 13 negeri itu. George Washington brhasil mematahkan pasukan kolonial Inggris, sementara Benyamin Franklin meminta dukungan negara-negara Eropa terhadap perjuangan Kemerdekaan Amerika. Pada tanggal 19 Oktober 1781 satu brigade tentara Inggris sebanyak 8000 orang yang dipimpin oleh Jendral Cornwallis menyerah kepada pasukan Washington di Yorktown.


Berita kemenangan ini tersiar ke Eropa dan akhirnya parlemen Kerajaan Inggris memutuskan untuk menghentikan peperangan. Pada tahun 1783 pemerintah Kerajaan Inggris akhirnya mengakui kemerdekaan Amerika yang meliputi ke 13 daerah koloni. Dengan selesainya masa Revolusi bersenjata tahun 1776-1783 maka negara baru Amerika mulai menyusun Konstitusi dan Pemerintahan Nasional Amerika yang merdeka dan berdaulat.


Pada tahun 1876 Perancis memberikan sebuah Patung Kebebasan kepada Amerika yang diberi nama Patung Liberty. Patung ini di desain oleh pemahat Perancis yaitu Frederic-Auguste Bartholdi. Patung Dewi Kemerdekaan tersebut dipersembahkan oleh rakyat Prancis kepada rakyat Amerika, sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Amerika yang ke-100. Bagian dalam patung ini diisi oleh rangka baja, sementara bagian luarnya dibuat dari plat tembaga. Rangka baja patung Liberty, dibuat dan dirancang oleh Gustave Eiffel, orang yang juga merancang dan membangun Menara Eiffel.



Patung Liberty adalah sebuah karya monumental seni pahat yang melambangkan kebebasan bagi seluruh dunia. Nama patung ini sebenarnya adalah “Liberty Enlightening the World” atau Liberty yang menyinari dunia. Patung ini di gambarkan sebagai seorang wanita yang sedang membebaskan diri dari belenggu tirani dengan tangan kanan yang memegang sebuah obor dengan api yang menyala, ini melambangkan kebebasan. Sementara tangan kirinya memegang sebuah buku dengan tulisan “July 4, 1776” (dengan angka Romawi), hari kemerdekaan Amerika. Dia mengenakan jubah yang menjuntai dan 7 bayangan dari paku besar pada mahkotanya melambangkan 7 samudra dan benua.

Awalnya, patung Liberty di buat sebagai monumen untuk mengingatkan adanya aliansi yang pernah terjadi antara Perancis dan Amerika selama terjadinya Revolusi Amerika (1775-1783). Patung ini di deasin oleh pemahat Perancis, Frédéric-Auguste Bartholdi dan selesai pada bulan Juli 1884. Rakyat Perancis menyumbangkan uangnya untuk membangun patung ini. Pemerintah Amerika sendiri membangun landasan untuk patung ini dari dana yang di himpun oleh pengusaha surat kabar yang bernama Joseph Pulitzer.

0 komentar:

Imam syuhro w | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all