Rabu, 06 Desember 2017

Pengertian-pengertian teori sosial

Teori-teori Sosial
Manusia dan Masyarakat
Pengertian Manusia
Soerjono Soekanto (2012:101) menjelaskan bahwa manusi memiliki naluri untuk hidup dengan manisa lain Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2015)  manusia adalah mahluk yang berakal yang dapat menguasai mahluk hidup lain. Manusia memiliki akal yang dapat digunakan untuk kehidupan manusi sendiri. Koentjaraningrat (2009: 67-81) manusia adalah mahluk yang memiliki suatu kebudayaan yang dibentuk berdasarkan akal manusia itu sendiri. kebudayaan tersebut yakni Bahasa, teknologi, mata pencaharian, organisasi, sistempengetahuan dan system religi. Dari pengertian ini bahwa manusia adalah mahluk yang berbudaya dalam kehidupannya. Sedangkan Hegel menyebutkan bahwa manusia adalah keseluruhan proses penyempurnaan-diri Roh tersebut menjadi absolut, Poespowardojo dan Bertens (1978:4). Setiadi dan kolip (2013:32) menjelaskan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang bersifat fungsional dan dinamis. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah mahluk Roh dalam raga yang memiliki akal yntuk menguasai mahluk lain serta mahluk sosial yang memiliki kebutuhan akan budaya.

Kebutuhan Manusia
Menurut Poespowardojo dan Bertens (1978:5) bahwa manusia adalah mahluk yang serba butuh fisik dan rohani. Kebutuhan akan terpenuhinya kebutuhan sandang,pangan, papan adalah bentuk kebutuhan fisik sedangkan kebutuhan rohani berupa persaan senang dan nyaman secara rohani. Semua kebutuhan tersebut dilakukan manusia hanya semata memuaskan keinginan.
Menurut Abraham Maslow (dalam Agustina 2009:2)mengacu pada lima kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkis. Tata lima tingkatan motivasi secara secara hierarkis ini adalah kebutuhan keamanan dan ke-selamatan kerja (Safety Needs), kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah), kebutuhan sosial (Social Needs), kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs) dan kebutuhan mempertinggi kapisitas kerja (Self actualization).
Menurut Kierkegaard (dalam Poespowardojo dan Bertens 1978:5-6) menyatakan bahwa hidup manusia mempunyai tiga taraf yaitu estetis, etis dan religius. Estetis memili arti yaitu bahwa manusia mampu menganggap dunia ini mengagumkan dan dapat diungkapkan kembali. Etis memiliki arti meningkatkan taraf estetis kedalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk kegiatan. Sedangkan religius bahwa manusia menghayati semua taraf estetis dan taraf etis dengan hati dan kepercayaannya.
Penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulah bahwa manusia memiliki kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan tersebut sangat berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara jasmani dan rohani. Secara jasmani dapat dikatakan kebutuhan akan fisik seperti biologis, konsumsi, tempat tinggal, interaksi. Sedangkan dalam kebutuhan rohani dapat dikatan tingkat kepuasan hati manusia terhadap kebutuhan jasmani dan juga hubungan antara manusia dengan sistem kepercayaannya.

Interaksi
Setiadi dan kolip (2013: 63-64) Interaksi merupakan suatu bentuk kegiatan manusia dengan manusia lain yang terdapat aksi dan reaksi dan didasari nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Menurut soerjono soekanto (2012:62) menyatakan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun individu dengan kelompok baik secara langsung atau tidak langsung. Dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah sebuah proses komunikasiyang terdapat aksi dan reaksi bagi pelakunya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam kehidupan interaksi merupakan bentuk komunikasi yang memiliki banyak kegunaan. Kegunaan tersebut banyak digunakan untuk saling meahami, saling mengerti. Dengan demikian interaksi sangatlah penting dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat.

Masyarakat
Jp Gilin dan Jl Gilin menjelaskan (dalam Setiadi dan Kolip, 2013:390) bahwa masyarakat merupakan The largest grouping in which common costom, traditons, attitudes, and feeling of unity are operative. Dari kalimat tersebut masyarakat merupakan sekelompok manusia yang menempati wilayah tertentu dalam jangka waktu yang sangat lama, terdapat aturan dan nilai yang dianut dan memiliki perasaan perasaan kesatuan serta identitas diri masyarakat tersebut. Dalam arti ini bahwa manusia memiliki ikatan dengan manusia lain.
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurutsuatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan terikat rasa identitas yang sama. (Koentjaraningrat 2009:118). Soerjono soekanto (2012:104) Masyarakat merupakan himpunan atau satu kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan timbal balik yang saling mepengaruhi di antara mereka

Integrasi dan Kerukunan
Pierre L Berghe menjelaskan (dalam Setiadi dan Kolip, 2013:378) bahwa Integrasi sosial akan terjadi apabila elemen sosial memiliki perasan in group terhadap masyarakat. Dari hal ini Nampak jelas bahwa kerukunan akan terjadi apabila masyarakat atau individu memiliki ikatan yang sama dalam sebuah kelompok masyarakat.
Gesellschaft dan gemainschaft
Tonnies (dalam Sztompka 2014:27) dengan teorinya mengenai gemeinschaft dan gesellschaft sebagai dua bentuk yang menyertai perkembangan kelompok-kelompok sosial.Tonnies (dalam Soekanto 2012:120)  Gemeinschaft (paguyuban) adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni , bersifat alamiah dan bersifat kekal. Dasar dari hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan, kehidupan tersebut dinamakan juga bersifat nyata dan organis. Bentuk gemeinschaft dapat dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan.
Tonnies memaparkan gemeinschaft adalah bentuk-bentuk kehendak, baik dalam arti positif maupun negatif yang berakar pada manusia dan diperkuat oleh agama dan kepercayaan, yang berlaku di dalam bagian tubuh dan prilaku atau kekuatan naluria.  Tonnies mengungkapkan bahwa suatu paguyuban (gemeinschaft) mempunyai beberapa ciri pokok,yaitu intimate, private, dan exclusive. Intimate yaitu hubungan menyeluruh yang mesra, sedangkan private merupakan hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja dan exclusive berarti hubungan itu hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untukorang-orang diluar”kita”. Di dalam gemeinschaft, apabila terjadi suatu perselisihan atau pertentangan paham, maka penyelesaiannya tidak cukup dilakukan atas nama pribadi, akan tetapi menjadi urusan bersama atas nama kelompok. Misalnya, perkawinan yang masih ada hubungan keluarga, atau hanya berasal dari satu kampung saja, kalau pada suatu saat terjadi pertengkaran, sehingga sampai pada perceraian maka urusannya menjadi urusan keluarga besar maka para anggotanya merasa sudah saling terikat ketika sudah
masuk dalam paguyuban itu.
Tonnies mengatakan bahwa dalam setiap masyarakat selalu ada salah satu diantara tiga kelompok gemeinschaft, yaitu gemeinschaft by blood, gemeinschaft of place dan gemeinschaft of mind . Gemeinschaft by blood yaitu paguyuban yang merupakan ikatan yang didasarkan pada ikatan darah atau keturunan contohnya: keluarga dan kelompok kekerabatan. Gemeinschaft of place yaitu suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang  yang berdekatan tempat tinggal, sehingga dapat saling tolong-menolong contohnya : RT, RW, dan arisan. Gemeinschaft of mind yaitu suatu gemeinschaft yang terdiri dari orang-orang yang walaupun tempat tinggalnya tidak berdekatan, tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama, ideologi sama. Paguyuban semacam ini biasanya ikatannya tidaklah sekuat paguyuban karena darah atau keturunan.
Sementara itu Tonnies (dalam soekanto 2012:120) menyebutkan bahwagesellschaft, adalah kelompok yang didasari oleh ikatan lahiriah yang jangka waktunya hanya terbatas. Menurut Tonnies gesellschaft hanya bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin. Gesellschaft ini terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik. Dalam gesellschaft anggota-anggotanya terdapat sebagai orang luar terhadap yang lain. Tiap anggota hanya bergerak untuk kepentingan sendiri, dan tindakan diambilnya jika ada keuntungan di belakangnya.
Demikian maka disini selalu terdapat bahwa orang-orang itu tidak peduli pada keadaan partnernya kecuali untuk memenuhi suatu segi kebutuhannya :untuk membeli (dalam perdagangan), untuk bermain olahraga, untuk mencapai tujuan politis. Suasana semacam itu terdapat dalam kumpulan dagang dan kumpulan ekonomi lainnya, dimana saudagar yang hanya bergerak untuk mencari untung

Solidaritas
Durkheim (dalam Sztompka 2014:27)membagi tipe masyarakat menjadi dua bentuk, yaitu masyarakat dengan Solidaritas Mekanis dan masyarakat dengan Solidaritas Organis. Tipe masyarakat dengan Solidaritas Mekanis (mechanistic solidarity) dengan masyarakat yang memiliki Solidaritas Organis (organic solidarity).
Durkheim (dalam Setiawan 2013:262) menjelaskan bahwa Suatu masyarakat yang memiliki Solidaritas Mekanis adalah masyarakat dimana individu-individu terikat secara homogen kedalam kesatuan-kesatuan sosial dan concience collective di dalam masyarakat sedemikian itu adalah bersifat represif dimana setiap pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang ada selalu di kaitkan dengan sanksi-sanksi hukuman. Masyarakat dengan Solidaritas Mekanis adalah suatu masyarakat yang relatif homogen, khususnya dalam hal  pembagian pekerjaan.
Solidaritas Organis adalah suatu masyarakat yang telah menjadi semakin heterogen dan semakin mandiri. Heterogenitas dan kemandirian tersebut terjadi sebagai akibat kian berkembangnya pembagian pekerjaan sosial. Namun, patutlah dicatat, bahwa sekalipun heterogenitas dan kemandirian kian berkembang, akan tetapi individu individu yang semakin mandiri itu justru menjadi semakin tergantung satu sama lain dan kian saling soliter. Hal ini disebabkan karena masing-masing individu itu kini hanyalah merupakan suatu bagian saja dari suatu pembagian pekerjaan sosial.
Solidaritas di dalam masyarakat yang demikian ini adalah Solidaritas Organis. Pada masyarakat Solidaritas Organis kebanyakan masyarakatnya lebih cenderung individual karena adanya pembagian pekerjaan sosial. Solidaritas Organis biasanya terdapat di daerah perkotaan yang masyarakatnya cenderung memiliki kesibukan yang sangat padat dan budaya yang ada di perkotaan sudah banyak yang mulai luntur, bahkan nilai-nilai dalam keluarga juga mulai luntur.


Daftar Pustaka

Agustina, Ika. 2009. Faktor-Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Pada Pt Gaya Menunggal Kresitama.  Universitas Guna Dharma. (Online) (www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/Artikel_10205611.pdf),diakses pada 31 Maret 2015.
Departemen Sosiologi. 2012. Pergeseran Nilai dalam Hubungan Antar Generasi Serta Dampak Terhadap Lansia Studi Deskriptif Lansia yang Tinggal Di Panti Werdha “Majapahit” Mojokerto.FISIP, Universitas Airlangga. (Online) (http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/), diakses pada 27 Maret 2015.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Ilmu Pengetahuan Sosial buku guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Poespowardojo, Soerjanto dan Bertens K. 1978. Sekitar Manusia Bunga Rampai Tentang Filsafat Manusia. Jakarta: Gramedia.
Seokanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers: Jakarta.
Setiadi, Elly M dan Kolip, Usman. 2013. Pengantas Sosiologi Pemahaman Fakta Dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi Dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana.
Setiawan,Ramdhani. 2013. Solidaritas Mekanik Ke Solidaritas Organik Suatu Ulasan Pemikiran Emile Durkheim. FISIP, Universitas Maritim raja Ali Haji. (Online) (http//riset.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/SOLIDARITAS-MEKANIK-KE-SOLIDARITAS-ORGANIK.pdf), diakses pada 30 Maret 2015.
Silalahi, Eli Nova. 2013. Corak Gemeinschaft Punguan Parsahutaon Dos Roha dalam Realisasi Sosial Masyarakat Batak Perantauan Di Tegal. Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. (online)(lib.unnes.ac.id/18030/1/3401409029.pdf), diakses pada 27 Maret 2015.


Suharto, Toto. Konsep dasar pendidikan Bebasis Masyarakat. Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang. (Online),(eprints.uny.ac.id/3789/1/A01-toto.pdf), diakses pada 31Maret 2015.

0 komentar:

Imam syuhro w | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all