Rabu, 06 Desember 2017

Contoh proposal penelitian

Halo guys, kali ini saya akan memberi sedikit contoh atau reverensi dari proposal ku yang pernah aku kerjakan untuk studiku.
Namun dri permintaan dosen2 ku proposalku ini tidak di stujui.
Al hasil ya buat ulang lagi.

Semoga sdikit banyak menjadi reverensi penelitian dari pembuatan proposal penelitian yang akan pembaca lakukan.


BAB I
PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG
K 13 menjelaskan bahwa pembelajaran haruslah dimulai dari hal kecil atau sempit dan menuju hal yang lebih luas sesuai dengan hakikat kontekstual. *(……..). pembelajaran umumnya dilakukan dari hal yang termudah menuju hal yang lebih sulit dipecahkan ..
Dalam Buku Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial  kelas VIII semester 2 yang menganut kurikulum 13 terdapat Kompetensi Inti 3 yaitu Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata *(…….). Lebih tepatnya pada KD 3.4  Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Kompetensi tersebut bertema: Keragaman Sosial Budaya sebagai Modal Dasar Pembangunan Nasional yang mencakup berbagai sub tema dan sub-subtema anatra lain:
Subtema A: Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan
Sub-subtema 1: Sifat-Sifat Interaksi Sosial Budaya dalam Kehidupan Masyarakat
Sub-subtema 2: Bentuk-bentuk Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat dan
Sub-subtema 3: Fungsi dan Peran Keragaman Budaya
Subtema B: Fungsi dan Peran Keragaman Sosial Budaya dalam Pembangunan
Sub-subtema 1: Fungsi dan peran Keragaman Suku Bangsa
Sub-subtema 2: Fungsi dan Peran Keragaman Bahasa
Sub-subtema 3: Fungsi dan Peran Keragaman Budaya dan
Sub-subtema 4: Fungsi dan Peran Keragaman Agama
Subtema C: Fungsi dan Peran Kelembagaan dalam Mengelola Keragaman Sosial Budaya
Subtema D: Kemerdekaan sebagai Modal Pembangunan
Sub-subtema 1: Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Bangsa Barat
Sub-subtema 2: Perubahan Masyarakat pada Masa Penjajahan Jepang
Sub-subtema 3: Persiapan dan Proklamasi Kemerdekaan dan
Sub-subtema 4: Proklamasi Kemerdekaan sebagai Pintu Gerbang Pembangunan.
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu nantinya dapat berguna sebagai pengembangan bahan ajar yang kontekstual di area Kecamatan Tumpang. Manfaat tersebut dapat di temui pada subtema A dengan sub-subtema 3 : fungsi dan peran keragaman budaya. Dalam pembahasan latar belakang tentang kegiatan masyarakat Bersih Desa mengacu pada subtema A dengan sub-subtema 3 : fungsi dan peran keragaman budaya.
Matakuliah yang telah ditempuh yaitu teori-teori sosial. Emile durkheim dan ferdinan tonies yang  telah  mengkaji keadan faktual yang terjadi di masyarakat. Matakuliah media pembelajaran yang mengkaji pentingnya  pengembangan materi pembelajaran dan juga media pembelajaran. Kajian kurikulum yang membahas bahwa materi pembelajaran haruslah kontekstual dari hal yang sederhana menuju hal yang lebih luas
Indonesia memiliki tujuan-tujuan yang mendasari. Tujuan dari negara ini telah terkandung dalam pembukaan UUD 1945, yang menyebutkan bahwa: mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, setra ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu dari tujuan tersebut ialah mewujudkan kesejahteraan umum. Dari hal tersebut tidak hanya peran pemerintah saja yang menangani kesejahteraan melainkan juga peran masyarakat itu sendiri. Peran dari semua pihaklah yang akan menentukan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
Kesejahteran manusia dapat diukur secara jasmani atau fisik maupun secara rohani (Poespowardojo, S dan Bertens K, 1978:5). Dari konsep tesebut yang menerangkan kesejahteraan manusia dapat ditangkap garis besarnya000 bahwa masyarakat juga memiliki kebutuhan jasmani dan rohani. Dalam pandangan  ilmu ekonomi manusia memiliki pemikiran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk bertahan hidup.
Kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan kemasyarakatan. Memungkinan kegiatan tersebut dapat mewujudkan rasa nyaman, damai dan tidak menutup kemungkinan kerukunan di dalam masyarakat menjadi lebih erat. Kegiatan kemasyarakatan talah banyak dilakukan oleh pihak pemerintah, swasta ataupun masyarakat itu sendiri.
Peran pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan secara fisik yaitu dengan melakukan pembangunan dan bantuan-bantuan kepada masyarakat. Kesejahteraan dapat terlihat dari rasa kenyamanan masyarakat, tidak ada guncangan batin seperti adanya konflik di dalam masyarakat. Banyak kegiatan yang dikeluarkan pihak pemerintah. Kegiatan tersebut dapat disebutkan beberapa yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri), pendidikan gratis program 9 tahun atau 12 tahun, Bantuan Siswa Miskin (BSM), kebijakan tentang pemberian pinjaman modal dengan bunga keil, Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan kegiatan lainnya. Semua yang dilakukan pemerintah semata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar tercipta rasa nyaman di dalam masyarakat.
Kegiatan masyarakat dapat terlihat dari berbagai kegiatan yang dibuat oleh masyarakat itu sendiri. Kegiatan tersebut yang biasa dilakukan yaitu gotong royong dalam pembersihan selokan kampung, gotong royong dalam panen padi, perayaan acara 17 agustusan dengan mengadakan lomba, perayaan bersih desa, perayaan kegiatan keagamaan seperti pengajian, perayaan khitan masal, perayaan arak-arakan seperti kesenian bantengan dan kesenian kuda lumping dan kegiatan lainnya. Semua kegiatan yang telah dilakukan semata untuk rasa aman, nyaman dan suasana damai di dalam masyarakat.
Semua kegiatan yang telah dilakukan pada dasarnya dapat mencerminkan suatu bentuk masyarakat yang damai, sejahtera dan rukun. Kerukunan dapat terlihat dari interaksi dan tingkaah laku masyarakat dalam kegiatan tersebut. Apakah kegiatan tersebut berpengaruh positif atau malah sebaliknya?. Pengaruh positif akan menimbuklan suatu bentuk kerukunan dan timbal balik yang positif seperti sedikit terjadi konflik di dalam masyuarakat.
Kerukunan masyarakat dari masyarakat untuk masyarakat telah tercermin pada masyarakat Desa Tumpang Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Di Desa Tumpang telah banyak kegiatan kemasyarakatan yang telah dilakukan. Kegiatan tersebut antara lain terdapat kegiatan bedah rumah, kerja bakti, gotong royong dalam pembuatan selokan, kegiatan agustusan seperti lomba dan penghiasan kampung-kampung, acara rutin tahunan yaitu arak-arakan atau bersih desa, kegiatan keagamaan seperti pengajian dan khitan masal, kegiatan pernikahan yaitu kegiatan biodo atau membantu dalam memasak, ngelayat orang meninggal, kegiatan kemanusiaan erupsi Gunung Kelud yang terjadi 13 februari 2014.
Kegiatan bedah rumah yaitu pembanguan rumah kurang layak huni bagi masyarakat kurang mampu. Kegiatan ini telaah di terima oleh 13 kepala keluarga di Desa Tumpang. Pembedahan sebanyak 13 rumah ini dilakukan secara Cuma-cuma oleh masyarakat Tumpang. Biaya kegiatan diperoleh dari pengalakan dana dari setiap rumah-rumah. Dengan para pekerja adalah masyarakat Tumpang sendiri. Kegiatan lainya seperti arak-arakan, agustusan dengan menghias kampung juga seperti itu dalam pengalakan dana dan pelaku kegiatan.
Kegiatan agustusan meliputi acara penghiasan kampung-kampung dengan memberikan rumbai-rumbai di setiap sudut kampung dan juga arak-arakan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama dan ramai-ramai. Kegiatan ini mencakup dari kalangan anak-anak, remaja dan dewasa. Dari kegiatan tersebut telah tercermin bahwa rasa kerukunan masyarakat ini sangat kental dan kuat.
Kegiatan kemanusiaan erupsi Gunung Kelud yang dilakukan di Desa Pandan Sari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Kegiatan ini sangat mencerminkan kepedulian masyarakat Tumpang terhadap kondisi sekitar yang membutuhkan. Bantuan yang diberikan tersebut seperti genting, baju bekas, dan sembako. Pemberian tersebut diperoleh dari Warga Tumpang yang menyumbangkan barang-barang.
Penelitian terdahulu dilakukan Eli Nova Silalahi mahsiswa dari Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang dengaan judul Corak Gemeinschaft Punguan Parsahutaon Dos Roha dalam Realisasi Sosial Masyarakat Batak Perantauan Di Tegal. bahwa masyarakat batak menjadikan punguan di jadikan sebagai wadah meningkatkan solidaritas sosial antar sesama masyarakat batak, bentuk relasi sosial yang terjadi antar anggota adalah saling membantu di setiap peringatan-peringatan yang di gelar anggotanya (Silalahi, 2013).
Penjelasan di atas menitik beratkan perlu adanya penelitian yang mengangkat kerukunan masyarakat Desa Tumpang. Kerukunan akan terlihat segala kegiatan yang telah dilakukan di Desa Tumpang. Penelitian ini berjudul “Kajian Kerukunan Masyarakat dalam Kegiatan Bersih Desa di Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang,Kabupaten Malang”.

Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditetapkan fokus penelitian yaitu peran aktifitas kerukunan yang ada di dalam Masyarakat Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Dengan menitik beratkan berbagai fenomena kerukunan yang terdapat di masyarakat.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian yang telah diuraikan tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh suatu temuan berupa karekteristik kerukunan masyarakat yang terdapat di Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Sebagai bahan pengembangan materi ajar di dalam kompetensi inti 3 dengan kompetensi dasar 3.4.

Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak yang berminat  sebagai berikut:
Bagi penulis
Sebagai wadah untuk menerapkan teori dan praktek yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan dan dijadikan pengalaman berharga dalam mempelajari meupun mengetahui kondisi ataupun kenyataan yang ada di masyarakat.
Universitas Negeri Malang
Bagi lembaga universitas negeri malang sebagai koleksi keragaman penelitian yang pernah dilakukan oleh mahasiswa, sedangkan bagi Fakultas Ilmu Sosial khususnya program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial diharapkan dapat menjadi masukan untuk pengembangan lebih lanjut serta sebagai bahan referensi untuk pembanding.
Bagi peneliti
Sebagai bekal pengembangan materi ajar ilmu pengetahuan social di jenjang Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah.
Bagi pembaca
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih serta sebagai bahan rujukan dengan konteks yang menyerupai.

Kajian Teori
Manusia dan Masyarakat
Pengertian Manusia
Soerjono Soekanto (2012:101) menjelaskan bahwa manusi memiliki naluri untuk hidup dengan manisa lain Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2015)  manusia adalah mahluk yang berakal yang dapat menguasai mahluk hidup lain. Manusia memiliki akal yang dapat digunakan untuk kehidupan manusi sendiri. Koentjaraningrat (2009: 67-81) manusia adalah mahluk yang memiliki suatu kebudayaan yang dibentuk berdasarkan akal manusia itu sendiri. kebudayaan tersebut yakni Bahasa, teknologi, mata pencaharian, organisasi, sistempengetahuan dan system religi. Dari pengertian ini bahwa manusia adalah mahluk yang berbudaya dalam kehidupannya. Sedangkan Hegel menyebutkan bahwa manusia adalah keseluruhan proses penyempurnaan-diri Roh tersebut menjadi absolut, Poespowardojo dan Bertens (1978:4). Setiadi dan kolip (2013:32) menjelaskan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang bersifat fungsional dan dinamis. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah mahluk Roh dalam raga yang memiliki akal yntuk menguasai mahluk lain serta mahluk sosial yang memiliki kebutuhan akan budaya.

Kebutuhan Manusia
Menurut Poespowardojo dan Bertens (1978:5) bahwa manusia adalah mahluk yang serba butuh fisik dan rohani. Kebutuhan akan terpenuhinya kebutuhan sandang,pangan, papan adalah bentuk kebutuhan fisik sedangkan kebutuhan rohani berupa persaan senang dan nyaman secara rohani. Semua kebutuhan tersebut dilakukan manusia hanya semata memuaskan keinginan.
Menurut Abraham Maslow (dalam Agustina 2009:2)mengacu pada lima kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkis. Tata lima tingkatan motivasi secara secara hierarkis ini adalah kebutuhan keamanan dan ke-selamatan kerja (Safety Needs), kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah), kebutuhan sosial (Social Needs), kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs) dan kebutuhan mempertinggi kapisitas kerja (Self actualization).
Menurut Kierkegaard (dalam Poespowardojo dan Bertens 1978:5-6) menyatakan bahwa hidup manusia mempunyai tiga taraf yaitu estetis, etis dan religius. Estetis memili arti yaitu bahwa manusia mampu menganggap dunia ini mengagumkan dan dapat diungkapkan kembali. Etis memiliki arti meningkatkan taraf estetis kedalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk kegiatan. Sedangkan religius bahwa manusia menghayati semua taraf estetis dan taraf etis dengan hati dan kepercayaannya.
Penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulah bahwa manusia memiliki kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan tersebut sangat berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara jasmani dan rohani. Secara jasmani dapat dikatakan kebutuhan akan fisik seperti biologis, konsumsi, tempat tinggal, interaksi. Sedangkan dalam kebutuhan rohani dapat dikatan tingkat kepuasan hati manusia terhadap kebutuhan jasmani dan juga hubungan antara manusia dengan sistem kepercayaannya.

Interaksi
Setiadi dan kolip (2013: 63-64) Interaksi merupakan suatu bentuk kegiatan manusia dengan manusia lain yang terdapat aksi dan reaksi dan didasari nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Menurut soerjono soekanto (2012:62) menyatakan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun individu dengan kelompok baik secara langsung atau tidak langsung. Dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah sebuah proses komunikasiyang terdapat aksi dan reaksi bagi pelakunya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam kehidupan interaksi merupakan bentuk komunikasi yang memiliki banyak kegunaan. Kegunaan tersebut banyak digunakan untuk saling meahami, saling mengerti. Dengan demikian interaksi sangatlah penting dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat.

Masyarakat
Jp Gilin dan Jl Gilin menjelaskan (dalam Setiadi dan Kolip, 2013:390) bahwa masyarakat merupakan The largest grouping in which common costom, traditons, attitudes, and feeling of unity are operative. Dari kalimat tersebut masyarakat merupakan sekelompok manusia yang menempati wilayah tertentu dalam jangka waktu yang sangat lama, terdapat aturan dan nilai yang dianut dan memiliki perasaan perasaan kesatuan serta identitas diri masyarakat tersebut. Dalam arti ini bahwa manusia memiliki ikatan dengan manusia lain.
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurutsuatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan terikat rasa identitas yang sama. (Koentjaraningrat 2009:118). Soerjono soekanto (2012:104) Masyarakat merupakan himpunan atau satu kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan timbal balik yang saling mepengaruhi di antara mereka

Integrasi dan Kerukunan
Pierre L Berghe menjelaskan (dalam Setiadi dan Kolip, 2013:378) bahwa Integrasi sosial akan terjadi apabila elemen sosial memiliki perasan in group terhadap masyarakat. Dari hal ini Nampak jelas bahwa kerukunan akan terjadi apabila masyarakat atau individu memiliki ikatan yang sama dalam sebuah kelompok masyarakat.
Gesellschaft dan gemainschaft
Tonnies (dalam Sztompka 2014:27) dengan teorinya mengenai gemeinschaft dan gesellschaft sebagai dua bentuk yang menyertai perkembangan kelompok-kelompok sosial.Tonnies (dalam Soekanto 2012:120)  Gemeinschaft (paguyuban) adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni , bersifat alamiah dan bersifat kekal. Dasar dari hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan, kehidupan tersebut dinamakan juga bersifat nyata dan organis. Bentuk gemeinschaft dapat dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan.
Tonnies memaparkan gemeinschaft adalah bentuk-bentuk kehendak, baik dalam arti positif maupun negatif yang berakar pada manusia dan diperkuat oleh agama dan kepercayaan, yang berlaku di dalam bagian tubuh dan prilaku atau kekuatan naluria.  Tonnies mengungkapkan bahwa suatu paguyuban (gemeinschaft) mempunyai beberapa ciri pokok,yaitu intimate, private, dan exclusive. Intimate yaitu hubungan menyeluruh yang mesra, sedangkan private merupakan hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja dan exclusive berarti hubungan itu hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untukorang-orang diluar”kita”. Di dalam gemeinschaft, apabila terjadi suatu perselisihan atau pertentangan paham, maka penyelesaiannya tidak cukup dilakukan atas nama pribadi, akan tetapi menjadi urusan bersama atas nama kelompok. Misalnya, perkawinan yang masih ada hubungan keluarga, atau hanya berasal dari satu kampung saja, kalau pada suatu saat terjadi pertengkaran, sehingga sampai pada perceraian maka urusannya menjadi urusan keluarga besar maka para anggotanya merasa sudah saling terikat ketika sudah
masuk dalam paguyuban itu.
Tonnies mengatakan bahwa dalam setiap masyarakat selalu ada salah satu diantara tiga kelompok gemeinschaft, yaitu gemeinschaft by blood, gemeinschaft of place dan gemeinschaft of mind . Gemeinschaft by blood yaitu paguyuban yang merupakan ikatan yang didasarkan pada ikatan darah atau keturunan contohnya: keluarga dan kelompok kekerabatan. Gemeinschaft of place yaitu suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang  yang berdekatan tempat tinggal, sehingga dapat saling tolong-menolong contohnya : RT, RW, dan arisan. Gemeinschaft of mind yaitu suatu gemeinschaft yang terdiri dari orang-orang yang walaupun tempat tinggalnya tidak berdekatan, tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama, ideologi sama. Paguyuban semacam ini biasanya ikatannya tidaklah sekuat paguyuban karena darah atau keturunan.
Sementara itu Tonnies (dalam soekanto 2012:120) menyebutkan bahwagesellschaft, adalah kelompok yang didasari oleh ikatan lahiriah yang jangka waktunya hanya terbatas. Menurut Tonnies gesellschaft hanya bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin. Gesellschaft ini terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik. Dalam gesellschaft anggota-anggotanya terdapat sebagai orang luar terhadap yang lain. Tiap anggota hanya bergerak untuk kepentingan sendiri, dan tindakan diambilnya jika ada keuntungan di belakangnya.
Demikian maka disini selalu terdapat bahwa orang-orang itu tidak peduli pada keadaan partnernya kecuali untuk memenuhi suatu segi kebutuhannya :untuk membeli (dalam perdagangan), untuk bermain olahraga, untuk mencapai tujuan politis. Suasana semacam itu terdapat dalam kumpulan dagang dan kumpulan ekonomi lainnya, dimana saudagar yang hanya bergerak untuk mencari untung

Solidaritas
Durkheim (dalam Sztompka 2014:27)membagi tipe masyarakat menjadi dua bentuk, yaitu masyarakat dengan Solidaritas Mekanis dan masyarakat dengan Solidaritas Organis. Tipe masyarakat dengan Solidaritas Mekanis (mechanistic solidarity) dengan masyarakat yang memiliki Solidaritas Organis (organic solidarity).
Durkheim (dalam Setiawan 2013:262) menjelaskan bahwa Suatu masyarakat yang memiliki Solidaritas Mekanis adalah masyarakat dimana individu-individu terikat secara homogen kedalam kesatuan-kesatuan sosial dan concience collective di dalam masyarakat sedemikian itu adalah bersifat represif dimana setiap pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang ada selalu di kaitkan dengan sanksi-sanksi hukuman. Masyarakat dengan Solidaritas Mekanis adalah suatu masyarakat yang relatif homogen, khususnya dalam hal  pembagian pekerjaan.
Solidaritas Organis adalah suatu masyarakat yang telah menjadi semakin heterogen dan semakin mandiri. Heterogenitas dan kemandirian tersebut terjadi sebagai akibat kian berkembangnya pembagian pekerjaan sosial. Namun, patutlah dicatat, bahwa sekalipun heterogenitas dan kemandirian kian berkembang, akan tetapi individu individu yang semakin mandiri itu justru menjadi semakin tergantung satu sama lain dan kian saling soliter. Hal ini disebabkan karena masing-masing individu itu kini hanyalah merupakan suatu bagian saja dari suatu pembagian pekerjaan sosial.
Solidaritas di dalam masyarakat yang demikian ini adalah Solidaritas Organis. Pada masyarakat Solidaritas Organis kebanyakan masyarakatnya lebih cenderung individual karena adanya pembagian pekerjaan sosial. Solidaritas Organis biasanya terdapat di daerah perkotaan yang masyarakatnya cenderung memiliki kesibukan yang sangat padat dan budaya yang ada di perkotaan sudah banyak yang mulai luntur, bahkan nilai-nilai dalam keluarga juga mulai luntur.

BAB II
METODE PENELITIAN


Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakkan metode diskriptif kualitatif. Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam.metode kualitatif adalah metode penellitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (Sugiono, 2002).
Pertimbangan peneliti mengunakan metode kualitatif yakn Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah digunakan jika berhadapan dengan fenomena masyarakat. Metode ini secara langsung membangun hubungan antara penelitidan responden dengan mengunakan teknik pengumpulan dataindept interview.

Kehadiran Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan data lapangan. sedangkan instrument pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat-alat Bantu dan berupa dokumen-dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun berfungsi sebagai instrument pendukung. Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan atau sumber data lainnya di sini mutlak diperlukan.

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian akan dilkukan di Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Desa Tumpang merupakan tempat yang sangat memiliki ikatan dengan peneliti. Dari segi penguasaan tempat peneliti telah lama dan menetap di Desa Tumpang.
Desa Tumpang adalah desa yang telah menerapankan bedah rumah. Dari hal tersebut Desa Tumpang dapat diteliti secara mendalam bagaimana realisasi bedah rumah tersebut. Lokasi Desa Tumpang bagi peneliti, mudah dijangkau sehingga waktu, tenaga dan biaya dapat di gunakan seefektif dan seefisien mungkin.

Sumber Data
Sumber data merupakan segala sumber informasi yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian. Penelitian ini memiliki dua sumber data yakni:
Data primer
Peneliti memperoleh informasi data dari Aparatur Desa Tumpang yang menentukan responden yang pantas dikaji dalam penelitian ini. Perolehan data dilakukan dengan mensurvey respoden, mewawancarai responden.
Data skunder
Data yang diperoleh dari catatan sipil di kantor Aparatur Desa Tumpang dan juga penelitian sebelumnya. Sumber data skunder ini bersifat memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang terkumpul dari wawancara secara langsung dengan masyarakat Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupateb Malang.

Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data sangat penting dilakuakan dalam penelitian, karena sedgala sumber data dapat diperoleh. Untuk itu peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data agar mendapat data yang valid. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan teknik pengumpulan data dengan cara, antara lain:
Observasi
Sugiyono (203:2012) bahwa observasi dilakukan tidak terbatas pada objek penelitian, tetapi juga objek-objek alam lain. Nawawi (2012:106) mengatakan bahwa observasi diartikan sebagai pengamatan dan percatatan secara sistimatik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dari kedua pendapat ini jelas bahwa observasi dilakukan agar objek yang akan dimintai informasi benar-benar mengacu pada penelitian ini. Secara kondisi yang sebenarnya menurut peneliti
Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Nawawi (2012:118) menyebutkan bahwa interviu adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula. Sedangkan teknik wawancara secara mendalam (Indepth Interview) ini tidak dilakukan dengan struktur yang ketat dan formal, hal ini dimaksudkan supaya informasi yang dikumpulkan memiliki kedalaman yang cukup. Tujuan dari pengunaan metode ini, untuk memperoleh data secara jelas dan kongkrit tentang  realita yang terjadi di Desa Tumpang, Kacamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan, memo,pengumuman, instruksi, majalah, buletin, pernyataan, aturan suatu lembaga masyarakat, dan berita yang disiarkan kepada media massa.Maka metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya dengan obyek penelitian.Tujuan digunakan metode ini untuk memperoleh data secara jelas dan konkret tentang realita kemiskinan yang terjadi di Desa Tumpang, Kacamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Analisa  Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dalam penganalisissan tersebut dapat ditemukan tema dan dapat menemukan sesuatu seperti yang disarankan oleh data.
Rumusan di atas mendaatkan garis besar bahwa analisis data bermaksud mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif, tanpa menggunakan teknik kuantitatif.
Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu tehnik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya.

Pengecekan Keabsahan Data
Sugiyono (2012:366) uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif  meliputi uji, credibility (kepercayaan), depedenbility (kebergantungan),  confirmability (objektifitas). Dalam penelitian kualitatif ini memakai :
Kepercayaan (kreadibility)
Kreadibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan sebenarnya. ada beberapa teknik untuk mencapai kreadibilitas ialah teknik : teknik triangulasi, sumber, pengecekan anggota, perpanjangan kehadiran peneliti dilapangan, diskusi teman sejawat, dan pengecekan kecakupan refrensi.
Kebergantungan (depandibility)
Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan menginterprestasikan data sehingga data dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kesalahan sering dilakukan oleh manusia itu sendiri terutama peneliti karena keterbatasan pengalaman, waktu, pengetahuan. Cara untuk menetapkan bahwa proses penelitian dapat dipertanggungjawabkan melalui audit dipendability oleh ouditor independent oleh dosen pembimbing.
Kepastian (konfermability)
Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan cara mengecek data dan informasi serta interpretasi hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit.

Tahap-Tahap Penelitian
Pelaksanaan penelitian ada empat tahap yaitu : (1) tahap sebelum ke lapangan, (2) tahap pekerjaan lapangan, (3) tahap analisis data, (4) tahap penulisan laporan’’.  Dalam penelitian ini tahap yang ditempuh sebagai berikut :
Tahap sebelum kelapangan, meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigma dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup observasi lapangan dan permohonan ijin kepada subyek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, penyusunan usulan penelitian. Dalam tahap pertama ini dilakukakn perencanaan pemenelitian berupa strategi pencarian data berupa penyusunan instrumen, Penyusunan rancangan awal penelitian, Pengurusan izin penelitian, Penjajakan lapangan dan penyempurnaan rancangan penelitian sertaPenyiapan peralatan (piranti)pembantu untuk kegiatan lapangan
Tahap pekerjaan lapangan, meliputi mengumpulkan data yang berkaitan tentang realita kemiskinan yang terjadi di Desa Tumpang, Kacamatan Tumpang, Kabupaten . Dalam tahap ini peneliti mengimplementasian intsrumen yang telah dibuat. Data tersebut diperoleh dengan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan cara melihat langsung kegiatan sehari-hari responden.
Tahap analisis data, meliputi analisis data baik yang diperolah melaui observasi, dokumen maupun wawancara mendalam dengan realita kemiskinan yang terjadi di Desa Tumpang, Kacamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Kemudian dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti selanjutnya melakukan pengecekan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data yang didapat dan metode perolehan data sehingga data benar-benar valid sebagai dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti.
Tahap penulisan laporan, meliputi : kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindaklanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis skripsi yang sempurna. Langkah terakhir melakukan pengurusan kelengkapan persyratan untuk ujian skripsi.



Daftar Pustaka

Agustina, Ika. 2009. Faktor-Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Pada Pt Gaya Menunggal Kresitama.  Universitas Guna Dharma. (Online) (www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/Artikel_10205611.pdf),diakses pada 31 Maret 2015.
Departemen Sosiologi. 2012. Pergeseran Nilai dalam Hubungan Antar Generasi Serta Dampak Terhadap Lansia Studi Deskriptif Lansia yang Tinggal Di Panti Werdha “Majapahit” Mojokerto.FISIP, Universitas Airlangga. (Online) (http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/), diakses pada 27 Maret 2015.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Ilmu Pengetahuan Sosial buku guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma.s
Nawawi, H. Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Poespowardojo, Soerjanto dan Bertens K. 1978. Sekitar Manusia Bunga Rampai Tentang Filsafat Manusia. Jakarta: Gramedia.
Sugiyono. 2012. Metode penelitian pendidikan pendekatan Keauntitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfaberta.
Seokanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers: Jakarta.
Setiadi, Elly M dan Kolip, Usman. 2013. Pengantas Sosiologi Pemahaman Fakta Dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi Dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana.
Setiawan,Ramdhani. 2013. Solidaritas Mekanik Ke Solidaritas Organik Suatu Ulasan Pemikiran Emile Durkheim. FISIP, Universitas Maritim raja Ali Haji. (Online) (http//riset.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/SOLIDARITAS-MEKANIK-KE-SOLIDARITAS-ORGANIK.pdf), diakses pada 30 Maret 2015.
Silalahi, Eli Nova. 2013. Corak Gemeinschaft Punguan Parsahutaon Dos Roha dalam Realisasi Sosial Masyarakat Batak Perantauan Di Tegal. Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. (online)(lib.unnes.ac.id/18030/1/3401409029.pdf), diakses pada 27 Maret 2015.
Suharto, Toto. Konsep dasar pendidikan Bebasis Masyarakat. Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang. (Online),(eprints.uny.ac.id/3789/1/A01-toto.pdf), diakses pada 31Maret 2015.


0 komentar:

Imam syuhro w | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all